Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat menimbulkan kerusakan dan bahaya bagi manusia. Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki peran penting dalam memantau dan menganalisis gempa bumi yang terjadi di Indonesia. Pada tanggal 8 Juni 2023, BMKG mencatat adanya aktivitas gempa susulan sebanyak sembilan kali.
Aktivitas gempa bumi susulan ini terjadi setelah terjadinya gempa tektonik pada pukul 00.04.55 WIB di wilayah Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta. BMKG menganalisis bahwa gempa tektonik ini memiliki magnitudo M5,8.
Dalam analisisnya, BMKG menemukan bahwa episenter gempa bumi terletak di koordinat 9,15 derajat LS; 110,64 derajat BT, atau lebih tepatnya berlokasi di laut dengan jarak sekitar 128 km arah Selatan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedalaman gempa tersebut mencapai 46 km.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini dapat dikategorikan sebagai jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak gempa bumi ini dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah. Di Kota Daerah Istimewa Yogyakarta, skala intensitas getaran gempa mencapai V MMI. Hal ini berarti getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, serta bandul lonceng dapat berhenti.
Sementara itu, di daerah Ponorogo, skala intensitas gempa mencapai IV MMI. Artinya, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Meskipun terjadi guncangan yang dirasakan oleh masyarakat, hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini. BMKG juga telah melakukan pemodelan dan menyimpulkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami.
Melalui monitoring dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, diharapkan informasi mengenai aktivitas gempa bumi ini dapat memberikan pemahaman dan kewaspadaan bagi masyarakat. Tetap waspada terhadap gempa bumi dan mengikuti petunjuk serta informasi yang diberikan oleh BMKG dan pihak berwenang lainnya adalah hal penting untuk menjaga keselamatan diri dan orang sekitar saat terjadi gempa bumi.