Direktur Jenderal Tuntunan Warga (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag) melepaskan 35 Bhante Thudong alias Biksu di luar negeri yang hendak ke arah Candi Borobudur, Magelang, Jawa tengah, Kamis (11/5/2023). Untuk lakukan perjalanan ritus.
Thudong sebagai perjalanan ritus beberapa Bhante yang sudah dilakukan jalan kaki beberapa ribu km. Awalnya mereka mulai jalan tanggal 23 Maret 2023 dari Nakhon Sang Thammarat, Thailand melalui Malaysia, Singapura, dan di tanggal 8 Mei 2023 datang Batam.
Awalnya kelompok 35 Bhante Thudong diterima oleh Dirjen Bimas Buddha di Kantor Kementerian Agama Jalan MH. Thamrin No. 06, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan kali ini Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengucapkan selamat tiba dan terima kasih ke panitia atas usaha kerasnya hingga aktivitas yang sudah direncanakan lumayan lama bisa jalan dan berjalan secara lancar dan baik.
Supriyadi menjelaskan jika jalinan baik di antara Indonesia dengan negara Thailand lumayan baik, paling akhir ada penyerahan Rupam Buddha dari Sangharaja ke vihara di Indonesia beberapa 2 biji. “Tersebut sebagai bukti lanjutan kerja sama yang bagus di antara pemerintahan Thailand dan Indonesia,” katanya.
Ke Beberapa Bhante Dirjen sampaikan mudah-mudahan perjalanan penuju Candi Borobudur bisa digerakkan lancar dan baik, mudah-mudahan beberapa Buddha Bodhisattva selalu membuat perlindungan beberapa Bhante Dutanga yang hendak jalan.
“Mudah-mudahan kemauan bapak dan ibu semua dapat jadikan semua usaha itu diwujudkankan keinginan yang baik sekali akan bisa dicapai dan dijadikan pengetahuan atas kita menyongsong dan mengingati Tri Suci Waisak, yang kelak di Indonesia akan dirayakan beberapa detik waisak pada jam 10.40 WIB, semoga kita bisa melakukan dan memperoleh karunia dari apakah yang kita memperingati dan kita merayakan,” berharap Supriyadi.
Bhante Dhammavuddho menerangkan zaman dahulu Thudong ini sebagai adat jalan di mana pada zaman Si Buddha waktu tidak ada vihara, tidak ada rumah beberapa Bhante zaman itu tinggal dari rimba ke rimba, dan oleh si Buddha beberapa Bhante di kasih peluang ada di rimba, gunung atau gua.
“Jadi dalam satu tahun mereka akan jalan semacam ini sepanjang 4 bulan untuk melakukan adat ini dan kebenaran karena di Indonesia ada Candi Borobudur bersamaan Hari Raya Waisak dan mereka jalan dari Thailand,” jelasnya.
Bhante mengharap sepanjang perjalananan mereka latih kesabaran, karena Si Buddha ngomong kesabaran ialah praktek dhamma yang tertinggi, meraka terkena panas, hujan, dan ini makan sehari 1x dan minuman seadanya,” sebutkan Bhante.
Dalam peluangnya beberapa Bhante lakukan puja bakti di Cetiya Jambala Jaya dan terima Pindapata dari karyawan Bimas Buddha dan karyawan yang lain dan meneruskan perjalanan dari Kementerian Agama Jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat ke arah Candi Borobudur dengan melalui jalan raya Bekasi, Cirebon, Semarang dan sampai di Magelang untuk meng ikuti perayaan Waisak 2567 BE /2023 tanggal 4 Juni 2023.
Perwakilan Management PT. Taman Rekreasi Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari menjelaskan jadwal semacam ini sebagai suatu hal yang hebat untuk perayaan waisak tahun ini benar-benar berlainan dengan aktivitas religius Thudong yang mana jadi suatu hal yang baru dan pertama kalinya.
“Kami dari management candi tentu saja benar-benar berikan animo dan kelak di saat datang di Candi Borobudur, kami dari Management, Direksi akan menyongsong khusus, untuk sekalian dapat berikan peluang, lakukan puja, naik ke Candi Borobudur, kelak kita akan mengatur, semoga semua apakah sebagai keinginan bhante peserta Thudong dapat memperoleh kelancaran datang dengan selamat, sehat selalu,” kata Emilia Eny Utari.
Dalam peluangnya beberapa 35 Bhante Thudong lakukan puja bakti di Cetiya Jambala Jaya dan terima Pindapata dari karyawan Bimas Buddha dan karyawan yang lain, secara simbolik Dirjen Bimas Buddha melepaskan Bhante Thudong untuk meneruskan perjalanan ke arah Magelang.